Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Dia di Batas Kesabaran

Gambar
.... Lalu dia bertanya tentang kesabaran. Maka Tuhan-nya mentitahkan: " Bila aku menguji hambaku, dengan kedua yang dicintainya. Lalu dia tetap bersabar, maka aku akan menggantikan keduanya dengan surga. " (HR Bukhari no 5653) dan " Jika Aku menimpakan ujian kepada seorang hamba-Ku pada badan, harta, atau anak-anaknya, lalu ia sambut dengan penuh kesabaran, Aku malu untuk menegakkan neraca timbangan atau memeriksa catatan amalnya di hari kiamat . (HR At Tirmidzi, Ad Dailamy, Al Qadha'il)  Disambut oleh Rasul-Nya yang mulia: " Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan.” (Hadits riwayat Abdu bin Humaid di dalam Musnad -nya dengan nomor 636, Ad Durrah As Salafiyyah hal. 148) dan " ... Kesabaran adalah cahaya yang terang benderang.. " (HR Muslim no 223) Di-amini oleh para sahabatnya yang tawadhu: " San

Dia di Batas Kekhawatiran

Gambar
Dia yang sedang tidak menikmati hidupnya, akhirnya mengelana. Dari satu kota ke kota lainnya. Entah bersama kawan atau sendirian.  Far away. Tatapan matanya jauh ke depan. Jauh ke ujung batas. Namun imajinya hanya berjalan mundur. Menatapi masa depan yang begitu misterius dan membingungkan. Sembari bernostalgi dengan bebunga masa lampau. Aku melihatnya dengan jelas. Dari jejauhan. Bagaimana ia menatap, kemudian merenung. Dari balik jendela kaca kereta senja itu. Kadang kulihat ia termangu di dek kapal. Kadang juga dalam lamunannya di kursi sudut ruangan. Aku mengagumi pergulatan batinnya, kawan. Bagaimana ia mendefinisikan masa depan berdasarkan peristiwa masa lalu yang ia hikmahi secara otodidak. Aku mengaguminya. Sekaligus menyampaikan keprihatinanku. Bahwa hasrat akan masa depan begitu menggelora. Juga, bahwa takdir Tuhan itu tak bisa ditebak. Tak dapat diterka dan diraba. Too much worrying about her future without living her present . Aku mengagumi

Ekspektasi

Aku memperhatikan sekitar ku. Mereka yang resign dari pekerjaannya masing-masing. Tidak sesuai ekspektasi, alasan mereka. Mereka yang putus dari pasangannya. Jauh dari apa yang dibayangkan sebelumnya, penyebabnya. Mereka yang gagal dalam mengejar cita-citanya: kecewa, lalu mati perlahan dalam khayalan-khayalan indah. Aku percaya bahwa: Berada dimanapun, Bersama siapapun, Melakukan apapun, Akan tiba satu waktu: saat itu semua terasa jauh dari apa yang kita harapkan. Satu masa dimana kenyataan tak semanis bebayang ekspektasi. Kita terlampau tinggi, menggantungkan harapan setinggi langit. Padahal, kita hanyalah makhluk bumi. Maka, menaruh harapan pada makhluk bumi adalah kejahiliyahan paling primitif yang pernah ada. Sebagaimana Quraisy menaruh nasib pada: anak panah, terbangnya burung, pada Latta dan Uzza. Menitipkan harapan pada sang Pencipta. Begitu para bijak bestari selalu berpesan. Karena Dia lah yang menepati segala janji. Hanya Dia lah

Menatap Dua Puluh Lima (Belas)

Gambar
"Apa cita-cita kalian?" tanya Umar bin Khaththab dalam sebuah Majelis.  "Saya menginginkan rumah ini penuh dengan emas yang dengannya saya sedekahkan di jalan Allah.", jawab seorang sahabat. "Sebutkan cita-cita kalian!" Umar kembali bertanya "Saya menginginkan seisi rumah ini dipenuhi intan, berlian, dan permata, untuk saya sedekahkan di jalan  Allah dan berinfak dengannya." jawab sahabat yang lainnya. "Bercita-cita lah kalian!" ungkap Umar. "Kami tidak tahu lagi duhai Amirul mukminin," mereka menjawab. "Saya menginginkan, seisi rumah ini dipenuhi orang-orang  seperti Abu Ubaidah Ibn al-Jarrah,  Muaz bin Jabal, dan Hudzaifah Ibn Al-Yaman, kemudian aku manfaatkan mereka dalam amal keta’atan." pungkas Umar. --------------------------- 2014. Apa definisi paling sederhana sekaligus paling tepat untuk mendeskripsikan 2014? Perubahan? ... bukan Prestasi? ... bukan K

.... Ada Cinta

Gambar
...ada cinta   Ada cinta, di rumah Khadijah al-Kubra Yang bahan bakarnya adalah: Ketaqwaan pada & hanya pada-Nya Ada cinta, di gubuk Fathimah az-Zahra Disejuki oleh hembusan: Kesabaran & Kebersyukuran Ada cinta, di istana Zulaikha Disinari cahaya bernama: Khauf & Raja' Akan ada cinta, di bahtera kalian berdua, Tersebab ada Allah yang 'kan selalu: Mendekap cita dan cinta Karena-Nya, Untuk-Nya, dan di Jalan-Nya -SI- --------- Baarakallahu lakuma, wa baarakallahu 'alaikuma, wa jama'a bainakuma fii khair... Selamat merayakan cinta! Semoga dari kalian terlahir generasi-generasi yang: Allah ridha pada mereka, dan mereka ridha pada-Nya Presented to our beloved friend, Dimas Agil Marenda and his wife TJ2K | AM | CM | SI

25 Facts about @sofiet_isa

Gambar
Beriseng corat-coret. Bercerita tentang 25 fakta tentang seorang tampan, cerdas, namun tetap bersahaja: Sofiet Isa Mashuri Setia Hati. Itu gue! (muka kalian biasa aja donk, hha) To be honest, herewith 25 facts describing me, al faqiir ilaLlah, pemilik akun twitter @sofiet_isa yang ber-598 ribu follower ini. #1 Seorang Muslim kelahiran Madiun rasa Jakarta. Jogres antara Jawa Timur yang keras, tegas, cenderung urakan dan kasar; Jakarta yang asal nyablak, tanpa alih-alih, dan susah diatur; serta Jogja yang ewuh pakewuh, pemalu, dan tidak suka merepotkan orang. #2 Kata orang, adalah sosok yang misterius. Percayalah, saya aja sering dibuat bingung oleh diri saya sendiri. Apalagi kalian.. wkwkwk #3 Penyuka buku, tapi tidak suka baca. Lah? maksudnya, suka membeli buku banyak, tapi bacanya nanti-nanti aja. Nyicil. Anggap aja aset! #4 Penyuka sastra, lebih tepatnya sastra romantis: puisi, prosa, dan surat cinta. Penikmat racauan Gie, Sapardi, Gibran, dan teman-tem

@sofiet_isa Dalam Outlook 2015

Gambar
2014 berada di penghujung bilangan. Day by day, 2015 akan menjemput kehidupan kita. Siap tak siap, ia akan menjadi wajah baru dunia. Outlook 2015. Mungkin itu diksi yang pas untuk menggambarkan forecast seperti apa dunia di 2015. Termasuk, seperti apa seorang @sofiet_isa di tahunnya yang berbilang seperempat abad. Bukan tentang ingin apa, mimpi apa, cita-cita apa, harapan apa. Hanya sebuah penerawangan sederhana, seperti apa saya di 2015. ***** Dan tetiba, tangan saya kaku dan gagap. Speechless, wordless, dan sebangsanya. I can't write anything describing me on outlook 2015. Terlalu banyak depedensi. Terhadap orang (lain). Padalah Dia telah mengilhamkan: "berharaplah pada-Ku. Dan hanya pada-Ku" Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqiir Jakarta Kita, 12 Desember 2014 SI

Yang Hilang

Gambar
Ada yang hilang dari kehidupan saya: barokah waktu. "Pertanda hadirnya keberkahan Allah pada waktu-waktu seorang hamba," tutur ulama, "adalah saat sangat banyaknya amal kebajikan yang dilakukan dalam waktu yang sangat sedikit." Benar saja. Saya jauh dari itu. Bahkan kebalikannya. Saat sangat sedikitnya kebajikan yang dapat dikerjakaan, dalam waktu yang sangat banyak. Subhanaka ya Rabb, inni kuntu minadzh-dzhalimiin.   Tercerabutnya keberkahan Allah dalam waktu-waktu yang dijalani.  Membelah diri, adalah yang selalu saya andai-andaikan.    Namun sayangnya saya tak dapat membelah diri menjadi 7. Satu untuk beribadah. Satu untuk belajar. Satu untuk mencari nafkah. Satu untuk bermuamalah. Satu untuk rekreasi. Dan satu untuk menjemput jodoh. Serta satu lagi untuk cadangan, bila-bila jodoh kita memang tidak hanya satu pilihannya. Cukuplah untaian Ibnu Mas'ud berikut untuk menutup celoteh saya yang tak jelas ini, "Tidaklah aku menyesal mel

5 Tips Menghemat Baterai Ponsel saat Traveling

Gambar
Hi travelers, lama kita tak saling sapa. Cuap tentang perjalanan dan petualangan. Entah mencari serpihan hikmah, atau sekedar pelepas lelah dan penat.  Kali ini, saya ingin berbagi 5 tips sederhana bagaimana menghemat baterai ponsel saat sedang melakukan traveling. “Hidup itu makin sederhana,” kata teman saya “asalkan ada colokan dan sinyal hape”.  Herewith, 5 tips untuk kamu-kamu yang doyan berpergian dan ingin tetap eksis. Dari saya, sesama traveler yang kebetulan pernah kursus singkat di teknik telekomunikasi UGM. 1. Matikan data atau hapenya sekalian, saat sedang berkendara. Kenapa? Saat berkendara, kamu (dan otomatis hape-mu) akan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. It means, BTS (tower penyedia layanan/sinyal) yang menghubungkanmu dengan jaringan telekomunikasi akan berganti-ganti. Dari satu BTS ke BTS yang lain. Proses handover antar BTS yang melayanimu ini menghabiskan energi (yang diambil dari baterai hape) yang sangat besar.  Adaikan, jarak Jaka

Rindu

Jika rindu adalah kamu, maka izinkan aku menyerbakkannya, Pada teduh bulat mata-mu, Pada gelak tawa dan lesung tipis di pipi, Pada tangis dan marah-mu, Pada isak doa di penghujung malam. Pada saat dinginnya, Pada saat hangatnya, sua dan sapa. Jika rindu adalah aku, maka izinkan aku berlaku selayaknya aku, Ada hujan antara langit dan tanah, itulah rindu. Ada jembatan antara pengharapan dan pencapaian, itulah rindu. Ada pinta antara hamba dan Pencipta, itulah rindu, Ada ketuk cinta kala senja itu, itulah rindu, menjelma aku. ... dan rindu, Izinkan ia menjadi apa ia yang mau, Entah menjadi kamu, atau menjadi aku, Atau menjadi kita berdua saja kalau bergitu. -SI-

Menunggu

Makin panjang malam berlalu Temani kicau burung nokturnal tiada henti Para pembenci pagi tak lelap-lelapnya Tak berharap adanya kejadian yang berulang: esok Menunggu, Konsep yang dibenci Menanti, Kodrat yang dikutuki Menunggu & Menanti, Adalah kehendak Tuhan yang harus dijalani di hari esok, dan esoknya lagi, dan lagi suka tidak suka Di antara waktu yang makin tak bersahabat Para penunggu, para penanti merapal doa Musa Berharap getarnya Arsy Tuhan Sembari di-amin-i para Malaikat penjaga kebaikan "Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqiir" Duhai Tuhan, sungguh aku terhadap segala kebaikan yang engkau turunkan: sangat membutuhkan -SI-

.... yang menghiburmu

Apa yang paling menghiburmu? Bagiku sederhana saja: Saat kamu dapat membantu saudaramu menyelesaikan masalah dan hajatnya. Di saat kamu (sendiri) belum mampu menyelesaikan... untuk masalah dan hajatmu yang sama. -SI-

Mencintai Muhammad

Gambar
Suaranya merdu, walau agak samar. Seorang ibu berjalan menuruni lorong sempit sebuah tangga di depanku persis.  Shalawat atas Nabi-Nya terlantun dari lisannya. Sembari menuruni satu demi satu anak tangga Minaret Masjid Agung Banten Lama siang itu. Ia lantunkan berulang-ulang hingga anak tangga terakhir. Dan tetiba aku teringat dua kisah Rasul. Tentang mereka yang lebih baik dari para Sahabat. Mereka yang mencintai RasulNya lebih dari mereka mencintai diri mereka sendiri.  Semoga Allah memasukkanku dan kalian ke dalam kaum yang mencintai Allah dan RasulNya. Hingga Allah dan RasulNya pun mencintai mereka. "Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah SAW dan ketika itu ada Abu Ubaidah bin Jarrah RA yang berkata “Wahai Rasulullah SAW adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami memeluk Islam dan berjihad bersama Engkau. Beliau SAW menjawab “Ya, ada yaitu kaum yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaKu padahal mereka tidak melihat Aku” (H

.... ajari kami tentang kekalahan

Gambar
Kita butuh mencintai. Walapun cinta itu membawa kita ke negeri yang danau-danaunya diisi dengan air mata. Lalu tetanggaku Yakob berkata:   “Ajari kami tentang kekalahan.” Dan dalam siklus itu tak ada yang menang maupun yang kalah; yang ada hanyalah tahap-tahap yang   mesti dijalani. Setalah hati manusia memahaminya, dia pun bebas dan sanggup menerima masa-masa sulit dan tak akan terlena oleh saat-saat penuh kemenangan. Namun, apabila kemenangan itu bukan milik mereka kali ini, maka masih ada lain kali. Dan kalau bukan lain kali, maka masih ada lain kali berikutnya. Yang terpenting adalah: bangkit kembali. Aku disini untuk memberitahu kalian bahwa ada orang yang belum pernah kalah: mereka yang tak pernah bertempur. Mereka yang kalah adalah mereka yang tidak pernah gagal. Kalah berarti kita bertekuk lutut dalam peperangan atau pertempuran. Gagal berarti kita tidak meneruskan pertempuran.  Hanya yang kalah, yang menyerah. Orang-orang lainnya adalah pemenang.

Real Man Takes Risks

Gambar
High risk high impact , begitu kira-kira para ahli ekonomi berprinsip. Makin tinggi resikonya, kata mereka, makin tinggi nilai yang didapatkan seseorang.  Maka, perbedaan lelaki sejati dan lelaki yang (hanya) mengaku sebagai lelaki sejati begitu tipis. Mereka yang pertama adalah mereka yang berani berhadapan dengan tantangan. Seraya menyerahkan raga dan jiwanya atas segala resiko dan konsekuensi dibalik setiap ikhtiar. Mereka pertama begitu mafhum, bahwa: resiko berlari adalah tersandung; resiko mendaki adalah terjatuh, resiko menyelam adalah tenggelam; resiko melamar adalah ditolak; resiko mendayung adalah karam; resiko bermain api adalah terbakar; resiko berjalan adalah tersesat. Mereka itu, seperti dalam al Qur'an: " Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjin