Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Dia di Batas Kesabaran

Gambar
.... Lalu dia bertanya tentang kesabaran. Maka Tuhan-nya mentitahkan: " Bila aku menguji hambaku, dengan kedua yang dicintainya. Lalu dia tetap bersabar, maka aku akan menggantikan keduanya dengan surga. " (HR Bukhari no 5653) dan " Jika Aku menimpakan ujian kepada seorang hamba-Ku pada badan, harta, atau anak-anaknya, lalu ia sambut dengan penuh kesabaran, Aku malu untuk menegakkan neraca timbangan atau memeriksa catatan amalnya di hari kiamat . (HR At Tirmidzi, Ad Dailamy, Al Qadha'il)  Disambut oleh Rasul-Nya yang mulia: " Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan.” (Hadits riwayat Abdu bin Humaid di dalam Musnad -nya dengan nomor 636, Ad Durrah As Salafiyyah hal. 148) dan " ... Kesabaran adalah cahaya yang terang benderang.. " (HR Muslim no 223) Di-amini oleh para sahabatnya yang tawadhu: " San

Dia di Batas Kekhawatiran

Gambar
Dia yang sedang tidak menikmati hidupnya, akhirnya mengelana. Dari satu kota ke kota lainnya. Entah bersama kawan atau sendirian.  Far away. Tatapan matanya jauh ke depan. Jauh ke ujung batas. Namun imajinya hanya berjalan mundur. Menatapi masa depan yang begitu misterius dan membingungkan. Sembari bernostalgi dengan bebunga masa lampau. Aku melihatnya dengan jelas. Dari jejauhan. Bagaimana ia menatap, kemudian merenung. Dari balik jendela kaca kereta senja itu. Kadang kulihat ia termangu di dek kapal. Kadang juga dalam lamunannya di kursi sudut ruangan. Aku mengagumi pergulatan batinnya, kawan. Bagaimana ia mendefinisikan masa depan berdasarkan peristiwa masa lalu yang ia hikmahi secara otodidak. Aku mengaguminya. Sekaligus menyampaikan keprihatinanku. Bahwa hasrat akan masa depan begitu menggelora. Juga, bahwa takdir Tuhan itu tak bisa ditebak. Tak dapat diterka dan diraba. Too much worrying about her future without living her present . Aku mengagumi

Ekspektasi

Aku memperhatikan sekitar ku. Mereka yang resign dari pekerjaannya masing-masing. Tidak sesuai ekspektasi, alasan mereka. Mereka yang putus dari pasangannya. Jauh dari apa yang dibayangkan sebelumnya, penyebabnya. Mereka yang gagal dalam mengejar cita-citanya: kecewa, lalu mati perlahan dalam khayalan-khayalan indah. Aku percaya bahwa: Berada dimanapun, Bersama siapapun, Melakukan apapun, Akan tiba satu waktu: saat itu semua terasa jauh dari apa yang kita harapkan. Satu masa dimana kenyataan tak semanis bebayang ekspektasi. Kita terlampau tinggi, menggantungkan harapan setinggi langit. Padahal, kita hanyalah makhluk bumi. Maka, menaruh harapan pada makhluk bumi adalah kejahiliyahan paling primitif yang pernah ada. Sebagaimana Quraisy menaruh nasib pada: anak panah, terbangnya burung, pada Latta dan Uzza. Menitipkan harapan pada sang Pencipta. Begitu para bijak bestari selalu berpesan. Karena Dia lah yang menepati segala janji. Hanya Dia lah

Menatap Dua Puluh Lima (Belas)

Gambar
"Apa cita-cita kalian?" tanya Umar bin Khaththab dalam sebuah Majelis.  "Saya menginginkan rumah ini penuh dengan emas yang dengannya saya sedekahkan di jalan Allah.", jawab seorang sahabat. "Sebutkan cita-cita kalian!" Umar kembali bertanya "Saya menginginkan seisi rumah ini dipenuhi intan, berlian, dan permata, untuk saya sedekahkan di jalan  Allah dan berinfak dengannya." jawab sahabat yang lainnya. "Bercita-cita lah kalian!" ungkap Umar. "Kami tidak tahu lagi duhai Amirul mukminin," mereka menjawab. "Saya menginginkan, seisi rumah ini dipenuhi orang-orang  seperti Abu Ubaidah Ibn al-Jarrah,  Muaz bin Jabal, dan Hudzaifah Ibn Al-Yaman, kemudian aku manfaatkan mereka dalam amal keta’atan." pungkas Umar. --------------------------- 2014. Apa definisi paling sederhana sekaligus paling tepat untuk mendeskripsikan 2014? Perubahan? ... bukan Prestasi? ... bukan K

.... Ada Cinta

Gambar
...ada cinta   Ada cinta, di rumah Khadijah al-Kubra Yang bahan bakarnya adalah: Ketaqwaan pada & hanya pada-Nya Ada cinta, di gubuk Fathimah az-Zahra Disejuki oleh hembusan: Kesabaran & Kebersyukuran Ada cinta, di istana Zulaikha Disinari cahaya bernama: Khauf & Raja' Akan ada cinta, di bahtera kalian berdua, Tersebab ada Allah yang 'kan selalu: Mendekap cita dan cinta Karena-Nya, Untuk-Nya, dan di Jalan-Nya -SI- --------- Baarakallahu lakuma, wa baarakallahu 'alaikuma, wa jama'a bainakuma fii khair... Selamat merayakan cinta! Semoga dari kalian terlahir generasi-generasi yang: Allah ridha pada mereka, dan mereka ridha pada-Nya Presented to our beloved friend, Dimas Agil Marenda and his wife TJ2K | AM | CM | SI

25 Facts about @sofiet_isa

Gambar
Beriseng corat-coret. Bercerita tentang 25 fakta tentang seorang tampan, cerdas, namun tetap bersahaja: Sofiet Isa Mashuri Setia Hati. Itu gue! (muka kalian biasa aja donk, hha) To be honest, herewith 25 facts describing me, al faqiir ilaLlah, pemilik akun twitter @sofiet_isa yang ber-598 ribu follower ini. #1 Seorang Muslim kelahiran Madiun rasa Jakarta. Jogres antara Jawa Timur yang keras, tegas, cenderung urakan dan kasar; Jakarta yang asal nyablak, tanpa alih-alih, dan susah diatur; serta Jogja yang ewuh pakewuh, pemalu, dan tidak suka merepotkan orang. #2 Kata orang, adalah sosok yang misterius. Percayalah, saya aja sering dibuat bingung oleh diri saya sendiri. Apalagi kalian.. wkwkwk #3 Penyuka buku, tapi tidak suka baca. Lah? maksudnya, suka membeli buku banyak, tapi bacanya nanti-nanti aja. Nyicil. Anggap aja aset! #4 Penyuka sastra, lebih tepatnya sastra romantis: puisi, prosa, dan surat cinta. Penikmat racauan Gie, Sapardi, Gibran, dan teman-tem

@sofiet_isa Dalam Outlook 2015

Gambar
2014 berada di penghujung bilangan. Day by day, 2015 akan menjemput kehidupan kita. Siap tak siap, ia akan menjadi wajah baru dunia. Outlook 2015. Mungkin itu diksi yang pas untuk menggambarkan forecast seperti apa dunia di 2015. Termasuk, seperti apa seorang @sofiet_isa di tahunnya yang berbilang seperempat abad. Bukan tentang ingin apa, mimpi apa, cita-cita apa, harapan apa. Hanya sebuah penerawangan sederhana, seperti apa saya di 2015. ***** Dan tetiba, tangan saya kaku dan gagap. Speechless, wordless, dan sebangsanya. I can't write anything describing me on outlook 2015. Terlalu banyak depedensi. Terhadap orang (lain). Padalah Dia telah mengilhamkan: "berharaplah pada-Ku. Dan hanya pada-Ku" Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqiir Jakarta Kita, 12 Desember 2014 SI