Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Tafsir Surat Lukman* (“2 Nasihat Pertama Lukmanul Hakim”)

Gambar
Segala nama maupun benda yang disebutkan di Al Qur’an menandakan bahwa nama atau benda tersebut memiliki sesuatu yang sangat besar hikmahnya, termasuk surat Lukman yang menandakan betapa besarnya hikmah yang dapat didapat dari sosok Lukmanul Hakim. Surat Lukman tentang kisah Lukmanul Hakim dimulai dari ayat 12-seterusnya. Dalam surat Lukman ayat 12 disebutkan bahwa (pasti) sungguh (“laqad”) telah diberikan hikmah pada Lukman. Hikmah yang dimaksudkan adalah ilmu dan pemahaman tentang Agama sehingga Lukman diberikan sifat syukur terhadap Allah SWT dan secara otomatis orang yang bersyukur sejatinya adalah bersyukur untuk dirinya sendiri. Di akhir ayat 12 dijelaskan bahwa barangsiapa yang kufur maka sesungguhnya Allah tidak akan dipengaruhi oleh kekufurannya. Allah tidak akan merugi dengan kekufuran makhluk-makhluknya. Dalam ayat 13 dijelaskan bahwa karena Lukman faqih tentang Agama dan ketika dia memiliki seorang anak maka Lukman memberikan nasihat kepada anaknya. Dalam surat Lukman ti

Mahasiswa dan Islam: Ideal

Gambar
Aku teringat peristiwa masa lalu. Reformasi 1998, menjadi awalku berfikir. Lalu, aku mundur jauh ke belakang dan teringat berbagai macam peristiwa sejarah yang mengubah wajah Indonesia bahkan dunia. Malari 1974, Tritura 1966, Penculikan Soekarno-Hatta 1945, Sumpah Pemuda 1928, Budi utomo 1908, dan berbagai macam peristiwa lain membawaku pada satu titik kesimpulan: Mahasiswa dan perubahan sosial. Ya, mahasiswa sebagai motor perubahan sosial. **************** Mahasiswa, setidaknya terdapat dua kata yang melekat padanya: pemuda dan intelektual. Sebagai pemuda, mahasiswa memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh generasi lainnya. Idealisme, ia menjadi bahan bakar utama seorang pemuda. Dengan idealisme itu seorang pemuda mampu hidup dan menghidupkan sekitarnya. Idealisme ini kemudian dibalut dalam gelora semangat, khas seorang pemuda. Ia seperti api yang tak pernah padam. Sebagai pemuda, mahasiswa memiliki kekuatan fisik dan daya kreativitas yang jauh melampau mereka yang sudah melalu

Desain LDK

Gambar
Dalam perjalanan dakwah dibutuhkan sebuah perencanaan yang sangat matang karena dakwah adalah amanah Allah yang sangat berat dan memiliki tantangan yang luar biasa. Untuk itu dibutuhkanlah sebuah perancangan desain dan perencanaan strategis, tak terkecuali bagi LDK. Desain dan Renstra LDK adalah tahapan proses merencanakan langkah strategis dakwah yang akan ditempuh oleh LDK untuk beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, maka LDK akan mampu mengetahui posisi dan peran strategisnya dalam dakwah dan perbaikan umat menuju tegaknya kalimat tauhid di muka bumi. Tanpa adanya perencanaan yang matang, aktivitas dakwah LDK akan serampangan dan tidak memiliki arah yang jelas sehingga setiap kali pergantian kepengurusan maka seolah-olah kepengurusan baru akan memulai kembali dari nol. Berkaca pada dakwah Rasul, akan kita dapati tahap demi tahap dakwah Islam generasi pertama. Rasul memulai dakwahnya secara tersembunyi dengan memulainya dari keluarga dan kerabat terdekatnya hingga muncullah perin

Arus Global

Gambar
Globalisasi benar-benar menjadi tantangan besar umat Islam saat ini. Globalisasi, menurut Malcom Waters, merupakan sebuah proses sosial yang berakibat pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting yang terjelma di dalam kesadaran orang. Oleh karena itu, globalisasi seakan-akan mewajibkan setiap subjek yang terlibat di dalamnya, baik sebagai individu maupun sebagai komunitas, untuk saling berkompetisi satu dengan yang lainnya, tak terkecuali Islam. Dengan fenomena borderless saat ini, umat Islam berada dalam dilema yang luar biasa. Segala macam pemikiran dan gerakan, baik yang melabelkan dirinya sebagai Islam maupun yang melabelkan dirinya di luar Islam, berkembang dengan pesat. Tidak ada lagi sekat yang membatasi ruang gerak pemikiran-pemikiran yang ada. Satu pemikiran dengan yang lainnya bahkan akan saling mengalahkan agar dapat diterima oleh nalar setiap individu. Inilah yang menjadi tantangan Islam saat ini yang dituntut untuk tetap menjaga identitasnya

Tentang Cinta

Gambar
Secara tata bahasa cinta dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan oleh suatu subyek pada suatu objek tertentu.... Cinta, love, mahabbah, dll jika digabungkan di antara dua kata: aku kamu, maka akan menjadi suatu perbuatan yang dilakukan oleh aku kepada kamu... Tapi,,, Yakinlah, bahasa manusia manapun di dunia ini tidak akan sanggup untuk mendefinisikan cinta secara sempurna.... Bahasa manusia terbatas,,, Sementara bahasa cinta begitu tak terbatas... Cinta dapat berarti perbuatan, pilihan, rasa, atau lainnya... Namun cinta ternyata mampu untuk mendefinisikan dirinya dalam bahasa yang belum pernah dikenal dalam peradaban manusia... Amat wajar jika seseorang tidak sanggup untuk melepaskan cinta dalam dirinya.... karena,,, Cinta adalah suatu reaksi kimia yang kompleks dan mendarah daging dalam tubuhnya... Mengalir bersama aliran darahnya... Setia menemani bersama desahan nafasnya... Berpilin bersama dendrit-dendrit neuronnya... Berfusi bersama sel-sel kehidupannya... Jadi,

Tantangan Pemikiran Islam*

Gambar
Menjadi seorang muslim butuh usaha, bukan hanya warisan nenek moyang, karena dalam perjalanannya mempertahankan identitas diri sebagai seorang muslim tidaklah mudah. Banyak jebakan, banyak perangkap, dan ujian dalam kita menjaga identitas berislam kita. Jebakan dan perangkap inilah yang kita kenal sebagai ghazwul fikr. Bukan hanya akhlak kita yang harus diislamkan tapi juga pemikiran kita dan ghazwul fikr bermain di ranah pemikiran ini. Seperti George W. Bush pernah berucap bahwa perang bukan hanya menurunkan pasukan namun juga menurunkan ide. Sebagaimana dalam QS.2: 120, orang-orang kafir hendak menjadikan umat Islam sebagai makmum dalam segala aspek. Inilah yang menyebabkan umat Islam sebagai”peng-amin” segala bentuk pemikiran dan gerakan mereka. Ada beberapa startegi yang digunakan mereka untuk melucuti identitas keislaman kita yang diringkas menjadi: deislamisasi politik dan depolitisasi Islam. Deislamisasai politik muncul ke permukaan dalam bentuk krisis keilmiuan islam dimana a

Sinergitas Dakwah Kampus

Gambar
Da’wah thulabi atau lebih spesifik dakwah kampus adalah bagian integral dari da’wah Islam secara umum. Tujuannya pun sejalan dengan tujuan da’wah Islam. Mengembalikan peran umat sebagai guru dunia dan mercusuar peradaban umat manusia sehingga Islam menjadi Rahmatan Lil-‘Alamin. Maka da’wah thulabi mampu menjadi sarana yang memberikan kontribusi signifikan dalam agenda da’wah ‘alami, yaitu sebagai lingkaran awal pembentukan masyarakat Islami. Dalam perjalanannya, dakwah kampus membutuhkan sinersitas antar elemen-elemen penyusunnya. Sinergitas yang dibutuhkan dakwah kampus ini begitu kompleks, mulai dari sinergitas sumber daya manusia sebagai aset terbesar dakwah hingga sinergitas arah gerak elemen dakwah kampus. Sinergitas ini mutlak dibutuhkan. Tanpanya, dakwah kampus akan kehilangan arah yang nantinya akan menghilangkan eksistensi dakwah kampus itu sendiri. Setidaknya ada dua ranah sentral yang harus disinergiskan: struktural dan fungsional. Secara struktural, bagaimana ada s

Sang Surya: Mahakarya yang Terlupakan

Gambar
Pernahkah Anda mendengar kisah seorang penemu paling kontroversial abad ini. Ya, dialah Joko Suprapto. Pria asal Nganjuk Jawa Timur ini telah berhasil menciptakan suatu terobosan baru di bidang sumber daya energi. Ia mengklaim bahwa dirinya telah berhasil menciptakan bahan bakar berbahan dasar air. Bahkan, ia telah berhasil mendemonstrasikannya. Penemuannya yang terbilang gila ini tak ayal mendapat respon berbeda-beda dari berbagai kalangan masyarakat. Sebagian percaya namun sebagian lagi mendustakan. Bahkan, sampai ada sebagian kalangan yang mengatakan bahwa ia adalah seorang pembual belaka. Inilah sekelumit cerita tentang bagaimana seseorang yang memiliki tekad membaja untuk berhasil melakukan terobosan demi terciptanya energi alternatif. Ya, tidak ada salahnya memang ketika setiap orang mengklaim bahwa dirinya telah mampu menciptakan energi alternatif. Dan kini, kita sama-sama menyaksikan setiap orang atau sekelompok orang berlomba-lomba untuk menciptakan energi alternatif. Ini ad

Republik Rokok Indonesia

Gambar
Saudara-saudaraku, Bayangkan, saat ini kita berada di sebuah negeri dengan sejuta pesona yang nyata di depan kedua bola mata. Di negeri itu, kita merasakan seakan-akan kita berada dalam sebuah taman-taman surga firdaus. Pun, kita juga dapat menyaksikan jutaan masjid berdiri megah manandakan religiusitas yang tinggi. Kita pun menyaksikan berjuta anak negeri yang menggambarkan bahwa harapan itu masih ada. Saudara-saudaraku, Tahukan kalian negeri apa itu? Indonesia jawabnya. Memang benar negeri ini adalah sebuah negeri impian yang menjadi surga khatulistiwa. Tidak ada satu makhluk pun yang menyangkalnya. Itulah republik ini yang menyimpan pesona yang menyilaukan mata ini atas realita. Saudara-saudaraku, Namun, tahukan kalian bahwa tiap tahunnya, negeri ini sanggup membakar uang 100 triliun rupiah dengan percuma sementara anggaran pembangunan negeri ini hanya 71 triliun rupiah. Tahukah kalian bahwa tiap tahunnya negeri ini mampu menghabiskan biaya hingga 150 triliun rupiah untuk menang

Rekonstruksi Konsepsi Tauhid Kita

Gambar
“Seluruh umat manusia kini berada dalam jurang kehancuran,” kata Sayyid Quthb dalam permulaan Petunjuk Jalan. Kehancuran akibat hilangnya nilai dari semua ideologi yang pernah dan sedang memimpin dunia. Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme, Marxisme, dsb pun gagal memimpin dunia akibat kekeringan nilai meskipun melimpah akan materi. Tapi, ada satu masa ketika dunia pernah kaya akan nilai dimana sebuah peradaban besar telah sukses mengejawantahkan sistemnya yang penuh akan nilai: Islam. Generasi awal umat Islam dengan gemilang berhasil menurunkan kalimat Ilahiah menjadi bahasa peradaban manusia. Inilah generasi Qur’ani yang unik, generasi yang menerima Islam dengan paripurna melalui Qur’an yang diwahyukan dan Sunnah yang dicontohkan oleh Rasul. Generasi ini berjaya bukan karena Rasul hidup ditengah-tengah mereka. Bukan. Bukankah Rasul diutus untuk umat hingga akhir zaman. Jadi, mustahil faktor keberadaan Rasul yang hidup di tengah-tengah sebuah gererasi menjadi faktor penentu. Genera

Negeri Tanpa Makna

Gambar
di sini ada sejuta wajah pilu menanti tangan keadilan dalam cemas menggigil sendiri mati akhirnya parah bisu semua tak daya tak kuasa aksi, apalagi kursi diduduki malah makin bisu mati juga akhirnya teriak menuntut merapat menuju kursi tapi bisu tetap bisu tuli tetap tuli digubris saja tidak dipeluk, apalagi bodoh menuntun diri menuju mati negeri tanpa makna tanpa bahagia kini mati jua akhirnya

Menyoal Nasib Indonesia, Go Open Source (IGOS)

Gambar
Kita semua harus jujur bahwa perkembangan Teknologi Informasi (TI) di Indonesia masih tergolong lambat. Pemanfaatan TI belumlah merata pada seluruh wilayah Indonesia dan pada seluruh kalangan masyarakat. Faktor biaya dan kemudahan penggunaan masih menjadi alasan mendasar. Padahal, salah satu parameter kemajuan sebuah bangsa dan negara adalah bagaimana pemafaatan produk berteknologi tingga dimana TI menjadi sangat vital keberadaannya. Di satu sisi, daya saing di bidang TI harus ditingkatkan dengan biaya serendah mungkin dan kualitas sebaik mungkin. Sementara di sisi lain, pembajakan terhadap perangkat lunak menjadi hal yang seolah-olah legal akibat monopoli pengembangan produk TI tersebut. Sebagai salah satu contoh adalah harga sebuah OS (Operating System), Vista Home Basic milik produsen Windows “hanya” dihargai sekitar 118,91 USD atau Rp 1.118.910 (jika 1 USD = Rp 10.000,00). Tak ayal, konsumen “dipaksa” untuk memakai versi bajakan seharga tak lebih dari lima ribu rupaih (harga sewa d

Menuju Persatuan Gerak Gerakan Islam

Gambar
“ Sebenarnya aku ini orang Ansar yang terbanyak hartanya ”, kata Saad bin Rabi’ dari kaum Anshar kepada saudara barunya Abdurrahman bin ‘Auf dari kaum Muhajjirin. “ sekarang aku hendak bagi dua, istriku pun dua, kau pilihlah mana seorang daripada mereka yang berkenan di hatimu, dan aku hendak ceraikan. Selepas habis iddahnya maka nikahilah ”, lanjutnya. “Semoga Allah memberikan keberkahan pada keluarga dan hartamu” , Jawab Abdurrahman bin ‘Auf. “ aku hanya ingin tahu dimana letak pasar ." Lalu, Saad bin Rabi’ pun menunjukkan letak pasa Bani Qunaiqa’. Inilah sebuah cerita indah dan langka yang terangkum dalam Shahih Muslim dimana persatuan serta persaudaraan melahirkan sebuah produktivitas luar biasa: peradaban Islam. Proyek persaudaraan yang dilakukan oleh Rasulullah antara Anshar dan Muhajirin itupun akhirnya menemui hasilnya. Inilah yang menjadi pondasi bagi terbentuknya peradaban Islam hingga ia tegak berdiri sampai saat ini. Bayangkan, kondisi bangsa Arab saat itu terpecah b

Menjadi Muslim Sejati, Menjadi Pemuda Prestatif

Gambar
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imron: 110) Islam dan Paradigma Prestasi Ada sebuah diskusi menarik tentang maksud ayat di atas terutama tentang makna umat terbaik, khoiru ummat. Umat terbaik didefinisikan bukan sebagai takdir yang Allah SWT tetapkan kepada kita selaku umat Islam. Umat terbaik bukan merupakan hadiah yang diberikan kepada kita, namun lebih sebagai tuntutan. Allah SWT dalam ayat ini menuntut kita untuk menjadi umat terbaik di antara umat-umat lain. Alhasil, setiap apa yang kaum muslimin lakukan harus diikhtiarkan dengan sungguh-sungguh untuk menjadi yang terbaik. Allah SWT telah memberikan anugrah terbaikNya pada umat manusia maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengikhtiarkan yang t

Menghadirkan Pemimpin Alternatif Solutif

Gambar
Ada sebuah keprihatinan serta kejumudan yang sangat mendalam melihat realita bahwa negeri ini hanya didominasi pemimpin-pemimpin kerdil. Pemimpin-pemimpin yang hanya cakap bersilat lidah namun zero action di dunia kepemimpinan. Padahal, negeri ini tengah dilanda krisis multidimensional yang membutuhkan pemimpin-pemimpin solutif yang mampu menghadirkan perbaikan. Kita lihat saat ini, proses kaderisasi kepemimpinan bangsa mengalami degradasi yang luar biasa. Belum banyak pemimpin dalam arti sesungguhnya yang berhasil dicetak. Kaderisasi yang dijalankan hanya mampu menghasilkan sekerumun manusia “aneh” yang saling memperebutkan hak atas kepemimpinan bangsa. Sikut kanan sikut kiri adalah halal dalam kamus mereka selagi itu dapat mengantarkan pada pintu kepemimpinan. Padahal manusia-manusia seperti mereka ini tidak memiliki sesuatu yang menyebabakan ia layak memimpin. Tidak ada kata lain bagi kita sebagai akademisi selain mengembalikan fitrah kepemimpinan bangsa pada proses yang benar.

Menggagas (Kembali) Media Kepenulisan Islam

Gambar
Denmark, 30 September 2005, sebuah surat kabar harian di negeri tersebut, Jyllands-Posten, mempublikasikan dua belas karikatur Nabi Muhammad SAW karya Kurt Westergaard. Tidak hanya memvisualisasikan fisik Rasulullah yang hukumnya haram dalam Islam, tetapi juga kedua belas karikatur tersebut mencitrakan diri Rasulullah sebagai sosok yang penuh dengan teror. Bayangkan saja, salah satu karikaturnya menggambarkan Rasulullah sebagai seseorang yang memakai sorban meyerupai bom lengkap dengan sumbunya. Pada karikatur yang lain, Rasulullah digambarkan sedang memegang pedang dan diapit oleh dua orang perempuan bercadar hitam. Lalu, di tahun-tahun berikutnya kasus demikian menjadi “trend” terbaru dalam media massa. Sekelumit berita di atas memberikan sedikit gambaran kepada kita mengenai kondisi media, terutama media kepenulisan dewasa ini. Harus kita akui bersama bahwa media kepenulisan akhir-akhir ini memang berkembang sangat pesat. Namun, sayangnya, media yang seharusnya menjadi sarana pe

Mencari Wajah Islam Indonesia

Gambar
65 tahun sudah bangsa ini dengan lantangnya mengumandangkan kemerdekaan atas koloni penjajahan. Dengan penuh percaya diri Soekarno-Hatta mewakili bangsa ini menyatakan dirinya sebagai bangsa dan negara yang bebas. Bebas menentukan nasibnya. Bebas mengambil kebijkan atas tanah dan darahnya sendiri. Dan bebas dari segala hegemoni intervensi dunia. Kita sepakat dan harus sepakat bahwa 65 tahun bukanlah masa yang singkat. 65 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mencari konsep Indonesia sebagai negara bangsa yang merdeka. Cukup! Ironi. Bukan karena bangsa ini belum masuk pada jajaran negara maju sebagaimana Jepang yang menjadi negara maju setelah luluh lantah dihajar perang dunia kedua atau China dan India yang terus menampakkan geliatnya. Bukan karena bangsa ini berada pada jajaran bawah pada indeks pembangunan manusia yang menyebabkannya sejajar dengan Vietnam yang baru merdeka pada akhir milenium kedua. Atau bukan karena bangsa ini tidak becus mengelola anggaran dananya sehingga m