Yang Hilang


Ada yang hilang dari kehidupan saya: barokah waktu. "Pertanda hadirnya keberkahan Allah pada waktu-waktu seorang hamba," tutur ulama, "adalah saat sangat banyaknya amal kebajikan yang dilakukan dalam waktu yang sangat sedikit."

Benar saja. Saya jauh dari itu. Bahkan kebalikannya. Saat sangat sedikitnya kebajikan yang dapat dikerjakaan, dalam waktu yang sangat banyak. Subhanaka ya Rabb, inni kuntu minadzh-dzhalimiin.
 
Tercerabutnya keberkahan Allah dalam waktu-waktu yang dijalani.  Membelah diri, adalah yang selalu saya andai-andaikan. 
 
Namun sayangnya saya tak dapat membelah diri menjadi 7. Satu untuk beribadah. Satu untuk belajar. Satu untuk mencari nafkah. Satu untuk bermuamalah. Satu untuk rekreasi. Dan satu untuk menjemput jodoh. Serta satu lagi untuk cadangan, bila-bila jodoh kita memang tidak hanya satu pilihannya.

Cukuplah untaian Ibnu Mas'ud berikut untuk menutup celoteh saya yang tak jelas ini,

"Tidaklah aku menyesal melebihi penyesalanku terhadap suatu hari di mana matahari terbit di dalamnya dan berkurang umurku akan tetapi tidak bertambah amalanku (kebaikan)."

-SI-

sumber gambar: entrepreneur.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts About Sofiet Isa - Edisi Revisi

Rumahku, Madrasahku

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!