5 Tips Menghemat Baterai Ponsel saat Traveling


Hi travelers, lama kita tak saling sapa. Cuap tentang perjalanan dan petualangan. Entah mencari serpihan hikmah, atau sekedar pelepas lelah dan penat. 

Kali ini, saya ingin berbagi 5 tips sederhana bagaimana menghemat baterai ponsel saat sedang melakukan traveling. “Hidup itu makin sederhana,” kata teman saya “asalkan ada colokan dan sinyal hape”. 

Herewith, 5 tips untuk kamu-kamu yang doyan berpergian dan ingin tetap eksis. Dari saya, sesama traveler yang kebetulan pernah kursus singkat di teknik telekomunikasi UGM.


1. Matikan data atau hapenya sekalian, saat sedang berkendara. Kenapa?

Saat berkendara, kamu (dan otomatis hape-mu) akan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. It means, BTS (tower penyedia layanan/sinyal) yang menghubungkanmu dengan jaringan telekomunikasi akan berganti-ganti. Dari satu BTS ke BTS yang lain. Proses handover antar BTS yang melayanimu ini menghabiskan energi (yang diambil dari baterai hape) yang sangat besar. 

Adaikan, jarak Jakarta-Bekasi adalah 10 km, dan satu BTS hanya mengkover sejauh radius 0.5 km, berarti 20 kali hape kita berganti BTS yang melayani. Banyak bukan energi yang terbuang?

Ini sama seperti konsep move on. Dari satu hati ke hati yang lain. Butuh energi yang besar untuk handover. Apalagi kalo yang terjadi adalah hard handover. Diputus tiba-tiba sebelum menemukan pengganti yang baru. Dan kalian akhirnya tahu kan, bagaimana hebat dan dahsyatnya energi handover seorang buaya.


2. Matikan data, gunakan mode airplane, atau matikan hape sekalian, saat berada di remote area . Kenapa?

Saat berada di remote area, logika nya sinyal itu langka. Lah wong, penduduk aja jarang-jarang. Nah, proses mencari jaringan itu butuh energi yang sangat besar. Dan lagi-lagi, sumber energi yang dipakai adalah dari baterai. Dan (maaf) sialnya, tidak ada jaringan operator yang kamu pakai. Maka, hape akan mencari jaringan dari operator yang dipakai dan terus mencari. Sampai dapat! Duh, habis itu baterai.

Bro, ye kan bro. Ane kasih tau ya. Ketimbang energi habis buat nyari sinyal hape yang susahnya naudzubillah, mending buat nyari jodoh deh bro. Meskipun kata temen, “jodoh itu nggak usah dicari, tapi diperjuangin.” ya seenggaknya ada ikhtiarnya lah. Meskipun sedikit.


3. Jangan meletakkan dua atau lebih hape/gadget di tempat yang sama. Kenapa?

Hape dan gadget itu barang elektronis. Dan tidak ada barang elektronis yang efisiensinya sama dengan 100%. Artinya, ada energi yang terbuang percuma. Dan energi percuma ini dibuang dalam bentuk panas.

So, menempatkan dua/lebih hape di satu tempat itu menyebabkan ada dua benda yang sama-sama mengeluarkan panas. Ini menyebabkan suhu di tempat tersebut makin panas. Dan suhu yang makin panas ini menyebabkan baterai hilang fokus, halah. Intinya, bikin baterai jadi tambah cepat drop. 

Yang sering kita lakukan adalah menaruh hape yang di-charge pakai powerbank di saku. Hape mengeluarkan panas, power bank mengeluarkan panas. Ini membuat baterai malah cepat drop. Lebih baik taruh hape di saku kanan, power bank di saku kiri. Dan biarkan saja kabelnya ngelewer-ngelewer.

Hikmahnya, jangan taruh atau letakkan dua/lebih benda atau sesuatu yang berpotensi mengeluarkan panas di satu tempat yang sama. Bedakan tempatnya. Karena akan berpotensi merusak. Dan wanita pujaan hati itu adalah contoh sesuatu yang berpotensi mengeluarkan panas. If u know what I mean.  


4. Matikan atau disable sementara aplikasi yang always on. Kenapa?

Kalau hape jaman dulu, baterai habis buat nelp, hape jaman sekarang habis untuk melayanai aplikasi yang always on, misal BBM, Line, FB dkk. Dan aplikasi yang always on dan selalu siaga (kayak suami siaga aja) ini lah yang menghabiskan baterai. Karena, dia selalu aktif menanti pesan/layanan/info yang masuk ke hape.

Yaelah bro, mending dimatiin aja aplikasi itu sementara waktu. Toh, emang mau BBM-an sama siapa sih? Kan bujang, makanya kamu jalan-jalan.


5. Jangan percaya pada GPS dan Google Maps. Kenapa?

Google maps dan GPS itu adalah aplikasi yang menyedot energi sangat besar. Cepat sekali menghabiskan baterai. Jika Anda sedang berpergian dan mulai merasa hilang arah, anda pasti butuh petunjuk. Dan sayangnya, google maps memberikan petunjuk jalan tercepat menuju lokasi yang dituju. Jalan tercepat bukan berarti jalan yang umum dilalui. Bisa jadi, google maps menunjukkan jalan berupa gang, jalan kampung, lewat hutan, kuburan, dan sarang penyamun. Yang penting paling cepat sampai. Dan ini malah membuat kita makin ragu, benar nggak ya jalannya. Mending, tanya orang saja. Paling ya kecele dikit terutama masalah jarak. Mereka bilang 1 kilo, tapi ternyata jauhnya 10 kilo lebih.

Itu namanya aplikasi. Dan aplikasi banyak salahnya. Manusia juga banyak salahnya. Maka, bergatung dan percaya seratus persen pada makhluk adalah sebuah kesalahan. Percayakanlah pada Allah saja. Titipkan kepercayaan, harapan, dan ci(n)ta hanya padaNya. Fa’alaiHi tawakkalna.

***
Itu, 5 tips sederhana dari saya yang banyak khilaf dan bercandanya.
Semoga menikmati perjalanannya. Dan semoga ada yang nyantol.

-SI-
sumber gambar: selular.co.id

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts About Sofiet Isa - Edisi Revisi

Rumahku, Madrasahku

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!