Mencintai Muhammad
Suaranya
merdu, walau agak samar. Seorang ibu berjalan menuruni lorong sempit
sebuah tangga di depanku persis.
Shalawat atas Nabi-Nya terlantun dari lisannya. Sembari menuruni satu demi satu anak tangga Minaret
Masjid Agung Banten Lama siang itu. Ia lantunkan berulang-ulang hingga anak tangga terakhir.
Dan tetiba aku teringat dua kisah Rasul. Tentang mereka yang lebih baik dari para Sahabat. Mereka yang mencintai RasulNya lebih dari mereka mencintai diri mereka sendiri.
Semoga Allah memasukkanku dan kalian ke dalam kaum yang mencintai Allah dan RasulNya. Hingga Allah dan RasulNya pun mencintai mereka.
"Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah SAW dan ketika
itu ada Abu Ubaidah bin Jarrah RA yang berkata “Wahai Rasulullah SAW
adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami memeluk Islam dan berjihad
bersama Engkau. Beliau SAW menjawab “Ya, ada yaitu kaum yang akan datang
setelah kalian, yang beriman kepadaKu padahal mereka tidak melihat Aku” (HR. Ahmad)
"Wahai Abu Bakar, Andai aku bertemu dengan saudara-saudaraku, karena aku begitu mencintai mereka." Abu Bakar lalu berkata, "Wahai Rasulullah, bukankah kami ini saudara-saudaramu?" Rasul menjawab, "Bukan. Kalian adalah sahabat-sahabatku. Saudara-saudaraku adalah mereka yang tidak pernah melihatku, tetapi membenarkanku dan mencintaiku, sampai-sampai aku lebih dicintainya daripada anak dan orangtuanya sendiri." (HR. Muslim)
.....Sollu 'ala Muhammad!
Jakarta, 13 Oktober 2014
Sofiet Isa M. Setia Hati
Komentar
Posting Komentar