Studi Kasus Pengaruh Propagasi Isyarat GSM Area Waduk Gajah Mungkur terhadap Rx-Level di PT XL Axiata tbk, Yogyakarta


Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan layanan jasa telekomunikasi terus meningkat dengan pesat. Hal ini menuntut inovasi dalam teknologi telekomunikasi yang sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini yang memiliki mobilitas yang tinggi. Salah satu teknologi telekomunikasi yang menjadi trend saat ini adalah sistem komunikasi nirkabel atau wireless. Jaringan nirkabel adalah teknologi pengiriman data dari satu titik ke titik lain tanpa kabel fisik, antara lain menggunakan radio, selular, infrared, dan satelit.

Saat ini jaringan komunikasi nirkabel telah berkembang pesat hingga kita kenal saat ini teknologi dibagi atas beberapa generasi, muali dari generasi pertama (1G), generasi kedua (2G), generasi ketiga (3G) hingga yang sedang dikembangkan sekarang adalah generasi keempat (4G).

Meskipun teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, generasi kedua, terutama teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) tetap masih populer penggunaannya. Kehandalan dan kebutuhan akan komunikasi suara menjadi salah satu alasannya.

Dalam implementasinya, teknologi telekomunikasi nirkabel, memiliki tantangan terutama karena sifatnya yang wireless sehingga sangat tergantung pada kondisi alam dan lingkungan antara transmitter dan receiver. Gelombang radio yang digunakan dalam transmisi isyarat telekomunikasi akan melakukan propagasi untuk mentransmisikan suatu informasi. Propagasi gelombang radio didefinisikan sebagai perambatan gelombang radio di suatu medium (umumnya udara).

Idealnya, gelombang yang dipancarkan oleh antena pemancar diterima langsung oleh antena penerima tanpa melalui suatu hambatan (line of sight/LOS). Namun kenyataannya, di lapangan yang ditemui adalah banyak penghambat di antara transmitter dan receiver. Mulai dari kontur alam, misal gunung, lembah, bukit, atau pepohonan hingga bangunan-bangunan buatan manusia. Inilah yang menyebabkan kualitas isyarat yang diterima tidak sebaik yang diharapkan. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu solusi baik dalam hal perancangan maupun dalam implementasinya guna meminimalisir dampak yang disebabkan oleh propagasi isyarat di ruang terbuka.

Maka dari itu, penulis mencoba mengamati fenomena propagasi isyarat GSM di suatu daerah dengan kontur alam berupa perbukitan, dalam hal ini adalah area Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah sebagai salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan penulis selama menjalankan kerja praktek di PT XL Axiata, Tbk Yogyakarta. PT XL Axiata sendiri merupakan salah satu operator jasa telekomunikasi di Indonesia yang memiliki jaringan di seluruh Indonesia. Dan Penulis sendiri dalam melaksanakan kerja praktek berada di bawah naungan Divisi Network Optimization yang memang memiliki tugas dalam pengoptimalan jaringan termasuk dalam hal propagasi dan meminimalisir efeknya.


****** unduh selengkapnya di sini ******

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!

Tarbiyah Bukan PKS

Menuju Persatuan Gerak Gerakan Islam