Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Menyepi

Gambar
Kadang kita memang harus menyepi saat riuhnya dunia, saat ramainya suasana. Seperti, Uzlah-nya Muhammad yang mencari hakikat hidup. Atau, seperti menyendirinya Siddartha Gautama yang mencari arti keadilan dan ketenangan batin. Untuk sekedar membaca. Membaca apa saja: deret huruf dan angka. Atau, membaca alam beserta pertanda-pertandanya. Atau, membaca pesan Tuhan yang tersirat dari balik setiap peristiwa. Untuk sekedar memikirkan kembali tentang penciptaan: mengapa dan untuk apa, serta kepada siapa kita akan dikembalikan. Untuk mencari kembali cinta yang telah terserak, berantakan. Yang entah disampaikan pada siapa saja kepingan-kepingannya. Dan, untuk menemukan kembali kerinduan. Karena kerinduanlah: jembatan antara pengharapan dan pencapaian, kata Gibran. Selamat menyepi kawan. Selamat beri'tikaf dengan tenang. Semoga diberikan cahaya saat uzlah-mu. Cahaya di atas cahaya. Cahaya yang menerangi gelapnya pikiran, pandangan, dan tindakan.

Kita Adalah Akumulasi Ketakutan Kita

Gambar
Saya mengingat kembali salah satu momen paling menegangkan selama saya hidup: ujian sidang a.k.a pendadaran S1. Kala itu, saya membayangkan bagaimana ruang seluas 7 x 7 meter menjadi ruang pembataian seorang anak manusia bernama: Sofiet Isa.  Saya membayangkan satu manusia didampingi dua pembimbing melawan tiga penguji tanpa welas asih. Dan saya juga membayangkan konsteleasi akan berubah waktu itu, menjadi satu melawan lima. Pembantaian! Tapi, pada waktunya saya baru tahu, ternyata saya dapat tertawa lepas waktu itu, di ruang itu. Ternyata, pendadaran “cuma segitu saja”, saya membatin selepasnya.  Pun, beberapa hari lalu. Saya harus menghadapi hal yang sama: ujian sidang. Tapi, kalau dulu tentang kuliah, kemaren itu di kantor terkait hasil pekerjaan selama satu semester. Terngiang-ngiang bagaimana cerita senior tentang sidang. Satu melawan tujuh kali itu. Tujuh, saudara-saudara. Apalagi, achievement saya belum sampai di level aman.   Teror, tak bisa tidur memikirkann

8 Tanda Keuangan Anda Sudah Sehat

Gambar
Siapa yang tidak ingin mapan secara finansial. Semua orang ingin mapan dan terbebas dari segala problema keuangan. Oleh karenanya, kita bekerja. Tapi, bekerja saja tidaklah cukup aman agar kita terbebas dari mimpi buruk keuangan. Kita juga harus paham bagaimana mengatur keuangan. Pun, kita juga harus paham bagaimana kondisi keuangan kita hari ini. Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, ada 8 tanda keuangan seseorang dapat dikatakan sehat. Berikut adalah tanda-tanda tersebut: #1 Memiliki Tujuan Keuangan Kita, baik sebagai individu maupun pasangan telah menetapkan tujuan keuangan masa depan. Apa yang hendak kita miliki di masa yang akan datang. Rumah? Kendaraan? Investasi? Dan lain-lain? Itu telah menjadi cita-cita. Jika telah berpasangan, alangkah lebih baik jika tiap individu memiliki tujuan keuangan masing-masing, dan telah disepakasi tentunya. #2 Di Usia ke-40, telah Memiliki Tabungan 1-3 kali   Pendapatan Tahunan Banyak penasihat keuangan berpedapat tenta