Pemuda Idaman Para Pemudi

Berikan kepadaku 1000 orang tua, maka aku sanggup mencabut Semeru dari uratnya. Tapi, berikan kepadaku 10 pemuda maka aku sanggup mengguncangkan dunia.
(Ir. Soekarno)

Pemuda idaman para pemudi. Wah, jangan salah tafsir dulu lho ! Buat yang sudah merasa dirinya sebagai pemuda yang diidam-idamkan para pemudi, dilarang ge-er ! Dan juga, jangan kecewa dulu buat para pemudi. Bahasan kita kali ini juga buat para pemudi yang punya cita-cita menjadi pemudi idaman para pemuda lho, percaya dech !!! Pokoknya, buat kalian yang ingin jadi pemuda idaman para pemudi atau pemudi idaman para pemuda, bahasan kita Insya Allah pas banget.
Sebelum kita bahas masalah pemuda (baca : pemuda dan pemudi) yang menjadi idaman semua makhluk (tak terkecuali makhluk halus), kita harus tahu dulu definisi dari pemuda itu sendiri. Menurut para psikolog (bukan psikopat lho !!!), pemuda atau remaja secara umum punya definisi sebagai seseorang yang sedang bermetamorfosis (emangnya kupu-kupu apa?) dari masa kanak-kanak menuju masa yang lebih lebih tua, bahasa kerennya dewasa lah. Kalau menurut Islam, seseorang itu disebut sebagai pemuda atau remaja apabila ia telah baligh, bagi yang laki-laki ditandai dengan datangnya mimpi "xxx" dan bagi yang perempuan ditandai dengan datangnya tamu bulanan.
Nah, terus gimana biar bisa jadi pemuda idaman ? Eits, sabar dulu ! Kita harus tahu dulu nich kenapa yang menjadi idaman itu adalah pemuda. Kenapa enggak kakek-nenek, om-tante, atau mama-papa yang sudah berpengalaman di bidang asam garam kehidupan. Kenapa juga enggak anak-anak bocah yang ingusnya masih meler-meler dan masih suka ngompol (pemuda juga ada lho yang masih suka ngompol, siapa yach ? Kamu ?).
Seenggak-enggaknya ada empat potensi yang kita miliki sebagai pemuda yang enggak dipunyai sama selain pemuda sehingga kita layak untuk diidam-idamkan.
Hamasah (semangat)
Pemuda itu simbol dari semangat yang membara. Mau bukti ? Nich buktinya. Siapa yang berhasil meruntuhkan rezim Orde Baru kalau bukan para pemuda dengan semangatnya. Siapa juga yang berhasil mencetuskan Sumpah Pemuda kalau bukan para pemuda itu sendiri. Emangnya ada Sumpah Kakek atau Sumpah Nenek apa ? Nah, makanya kenapa Ir. Soekarno itu pernah bilang kalau hanya dengan sepuluh pemuda saja, dunia ini bisa diguncangkan. Ya, karena pemuda itu adalah semangat dan semangat itu adalah pemuda.
Quwwatul jasad (kekuatan fisik)
Selemah-lemahnya seorang pemuda kalau disuruh tinju sama nenek-nenek pasti menang. Enggak percaya? Buktiin aja sendiri !!! Terus, kenapa pada setiap event olahraga dunia, pemudalah yang selalu unjuk gigi ? Karena, pemudalah yang berada pada posisi puncak dalam kekuatan fisik.
Aqlan dzakkiyan (kecerdasan akal)
Ada sebuah pepatah kuno, belajar di masa muda itu seperti melukis pada batu, sementara belajar di masa tua seperti melukis diatas air. Itulah fakta yang ada di lapangan. Di masa mudalah, seorang manusia itu mampu untuk menyerap berbagai macam ilmu pengetahuan sehingga di masa ini jugalah manusia diuji kecerdasannya.
Qalban saliman (kebersihan hati)
Pemuda itu punya seonggok daging (maksudnya hati) yang masih bersih, suci, polos mirip kain kafan lah. Oleh karena itu, pemudalah yang menjadi obyek utama untuk diajak mengikuti suatu ideologi tertentu.
Nah, karena kita udah tahu potensi-potensi yang kita punya sebagai seorang pemuda. Sekarang, kita akan ngebahas masalah yang selama ini ditunggu-tunggu, apalagi kalau bukan bagaimana sich caranya untuk meraih gelar pemuda idaman itu.
Sebenarnya gelar pemuda idaman itu susah-susah gampang untuk diraih. Why? Gelar ini akan susah diraih apabila kita malas untuk mencoba meraihnya. Nyoba aja males apalagi ngelakuinnya, ya jadi susah n nyusahin dech akhirnya. Tapi, ini akan menjadi mudah kalau kita sudah mempraktekkannya di kehidupan kita sehari-hari. So, don' be lazy !!!
Langsung aja yach. Ada beberapa tahapan bagi yang ingin meraih gelar pemuda idaman.
Tahu diri donk !!
Maksudnya apaan sich ? Gini, calon pemuda idaman (baca: kita) itu pokoknya harus tahu siapa sejatinya dia, kenapa dia diciptakan, dan buat apa dia harus diciptakan sebagai pemuda. Apa lagi tuch maksudnya ? Hm,,, kalau kita ditanya siapa diri kita, maka jangan ragu-ragu untuk menjawab bahwa kita adalah seorang pemuda. Lalu, pemuda yang seperti apa ? Jawabnya gampang aja, ya pemuda Islam lah. Kok pemuda Islam sich? Karena, kita dilahirkan sebagai seorang muslim, kalau enggak percaya buka aja kitab rujukan kita semua, al-Qur'an, tepatnya di surat al-A'raf ayat 172. Punya al-Qur'an semua kan? Kalau enggak punya, pinjem pak lurah aja !
Terus, kalau ditanya kenapa dan buat apa kita diciptakan. Coba dech buka surat adz-Dzariat ayat 56 yang udah sangat populer. Intinya, kita tuch Allah ciptain cuma buat satu hal, beribadah. Tapi, kita jangan cuma memaknai ibadah dengan syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji aja. Ibadah itu essensinya adalah segala bentuk perbuatan yang baik (inget lho, perbuatan yang baik doank !) yang kita niatkan buat Allah. Belajar, membantu temen (bukan temen tapi mesra lho !), dan tidur pun dinilai ibadah kalau kita niatin hanya buat nyari keridhaan Allah.
Selain itu, calon pemuda idaman juga wajib tahu tentang semua hal yang ada pada dirinya. Potensinya, kelebihannya, kelemahannya, lingkungannya, dan semua hal yang bersinggungan dengannya, pokoknya itu semua itu harus ia ketahui, kalau perlu dihafal, mirip kayak ngapalin rumus-rumus fisika yang ngejelimet.
Tetapkan visi dan misi
Kalau ada yang belum tahu tentang definisi visi dan misi, gampangnya gini, visi itu adalah tujuan dan misi itu adalah cara-cara untuk mencapai tujuan. Misalnya, kita punya visi untuk nikah (bukan pacaran yach !), nah misinya adalah mencari pasangan hidup (yaiyalah !!!), belajar fiqh nikah, nyari uang yang banyak buat nikah, dan lain-lain.
Nah, setelah calon pemuda idaman itu tahu tentang seluk-beluk dirinya, dia wajib menurunkannya menjadi visi dan misi. Sebagai pemuda Islam, kita punya sebuah visi yang agung yaitu sebagai wakil Allah di bumi. Ini berdasarkan percakapan Allah, malaikat, dan nabi Adam sesuai surat al-Baqarah ayat 30-33.
Sebagai wakil Allah di bumi yang indah ini, kita punya segudang misi yang harus kita selesaikan dengan baik. Misi-misi itu kalau diringkas akan menghasilkan empat pokok greatmissions (keren kan bahasanya ?) yaitu, beriman, beramal sholeh, mengajak kepada yang baik, dan mencegah dari yang buruk (istilah kerennya amar ma'ruf nahi munkar).
Turunkan visi dan misi!
Kalau seorang calon pemuda idaman itu sudah menetapkan visi dan misi, maka langkah selanjutnya adalah menurunkannya dalam kehidupan sehari-hari (bukan dengan rumus deferensial lho). Visi dan misi tersebut diturunkan dalam bentuk tingkah laku.
Ibarat sebuah kereta, kita harus bertingkah laku sesuai rel yang tepat, yaitu sesuai visi dan misi yang telah kita tetapkan. Kalau kereta bergerak pada rel yang salah, bisa jadi sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi, misalnya nabrak kereta yang lain. Pun dengan tingkah laku kita. Kalau kehidupan kita tidak sesuai dengan visi dan misi, maka jika Allah menghendaki, akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Dalam penurunannya, visi dan misi itu harus kita turunkan dengan sungguh-sungguh. Enggak boleh setengah setengah pokoknya, apalagi seperdelapan-seperdelapan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah niat yang ikhlas dan tekad yang kuat sebelum menurunkannya. Gimana ? Gampang kan ?
Ajak yang lain!!!
Surga itu bukan cuma buat kita seorang, tapi buat rame-rame. Apalagi surga itu khusus buat para pemuda. Yuphz ! Di surga mana ada aki-aki dan nini-nini. Semua penduduk surga pasti fasenya ketika mereka masih muda belia. Jadi, kalau seorang calon pemuda idaman sudah bertingkah laku sesuai rel yang tepat, maka harus ngajak yang lain agar mengikuti kita.
Ketika kita mengajak orang lain, Agama kita sudah ngatur caranya. Coba dibuka surat an-Nahl ayat 125. Dalam ayat itu, kita diperintahkan untuk mengajak orang lain dengan cara yang paling baik, harus dengan hikmah pokoknya. Kalau pun harus berdebat, maka berdebatlah dengan jalan yang paling baik, paling sopan karena Islam adalah rahmatan lil 'alamin. Selain itu, kita enggak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Yang terpenting adalah kita sudah berusaha dengan maksimal. Untuk hasilnya, kita serahkan kepada Allah. Ok !!!
Istiqamahlah...
Bagi seorang juara, mempertahankan gelar adalah lebih penting daripada meraih juara. Benar apa kata nenek moyang kita dulu, mempertahankan itu lebih sulit daripada merebut. Kenapa ? Mempertahankan itu jauh lebih bernilai daripada merebut.
Inilah tahap terakhir yang harus ditempuh oleh seorang calon pemuda idaman sebelum lulus menjadi pemuda idaman. Ya, istiqamah !!! Sebuah kata yang mau enggak mau, pokoknya harus mau untuk dijalankan.
Apalah artinya kalau semua semua hal diatas hanya dipraktekkan sesaat. Kita tidak butuh gelar juara, tapi yang kita butuhkan adalah gelar juara bertahan. Oleh karena itu, istiqamahlah wahai saudara-saudariku !!!
Itulah beberapa langkah yang insya Allah akan membantu bagi semua pemuda dan pemudi "biasa" yang ingin menjadi pemuda idaman para pemudi dan pemudi idaman para pemuda. Semua ini mustahil kecuali dengan kerja nyata. So, just do it !!!
Selamat menjadi pemuda dan pemudi idaman.

Bukanlah pemuda yang mengatakan, " Inilah ayahku ! ", tetapi pemuda itu ialah yang mengatakan,
"INILAH AKU !!! "
(Ali ibn Abi Thalib r.a.)



Yogyakarta, Shaffar 1429 H
-Dituliis sebagai syarat rekrutmen FLP DIY angk IX-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!

Tarbiyah Bukan PKS

Menuju Persatuan Gerak Gerakan Islam