Tentang Faridha

Saya berkeyakinan, anak-anak sayap selatan Jl Tevesia No 1, Kampus Gama sudah mulai sebal dengan kelakukan kami, Forsat 07 JS UGM. Orang-orang macam saya, Dipta, Bowo, Nurul, dan kawan-kawannya.

Entah karena kelebihan energi dan hormon. Entah kurang kerjaan dan butuh aktualisasi agar dicap eksis. Yang jelas, kami dianggap tidak bisa diam, tukang rusuh, dan banyak tingkah. Yang semua dapat dirangkum dalam satu kata: Kompor!

Yang paling wah, dan mungkin akan kami sesali seumur hidup adalah menjadi kompor pemanas pelengseran JS-1 beberapa waktu lalu. Ah, forget it.

Dan akhirnya saya berkesimpulan satu: bahwa satu-satunya jalan agar kami bisa diam dan tak utak atik JS adalah: menikah. So, mbok dicarikan.

Anyway, perkenalkanlah satu kompor anyar kami. Namanya: Faridha, "Safari Kajasha (yang mengaku) Muda dalam Idul Adha."

Sudah kali kedua gelaran Faridha kami selenggarakan. Tempatnya tetap, di sekitaran Kalibawang, Kulon Progo, DIY. Dan 4-5 Oktober esok adalah helatan yang ketiga. Semoga Allah memberikan restuNya.

Saya yakin ada yang menganggap Faridha adalah semacam saingan Sajadha (Faridha versi JS), kalau tidak mau disebut sebagai sempalan. Menggusur lapak anak-anak muda di pojok Masjid Kampus.

Honestly, yes. 

Faridha adalah saingan nya Sajadha. Saingan dalam kebajikan. Membantu JS yang tangannya belum sampai merengkuh setiap sudut Yogyakarta. Membantu JS melebarkan sayap-sayap cintanya. 

Dan kami hanya ingin 'nyentil': "hei boys, kami yang LDRan saja bisa, masa' kalian yang full power kalah sama kami yang cuma modal whatsapp dan jejaring sempit kami."

Terakhir, saya ingin menyampaikan hatur nuhun atas kepercayaan semua pada kami di H-7 Idha ini dengan titipan 1 sapi dan 7 kambingnya. Jazakumullahu khairan.

Jakarta, 28 Oktober 2014
Sofiet Isa M. Setia Hati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!

Tarbiyah Bukan PKS

Menuju Persatuan Gerak Gerakan Islam