#Kode

Tiap kita miliki informasi. Apapun itu. Yang jelas, tiap kita ingin menyampaikan sesuatu. Ya, informasi itu yang ingin kita sampaikan dan kita ingin sebarkan.

Informasi, perasaan, data, cerita, atau sekawannya akan kita sampaikan dalam banyak rupa. Ada kata, ada suara. Kadang hanya bait bait tulisan. Sering hanya gerak muka dan gesture. Bahkan tak berwujud apa-apa, tapi jelas ada.

Ada bermilyar informasi tersebar di dunia. Tapi hanya segelintir saja yang kita terima. Mengapa?

Kode, itu yang membuat kita tak mampu menangkap seluruh pesan makhluk bumi. 
 
Ada pesan yang ingin disebarkan dalam senyap. Ada cerita yang ingin digaungkan dalam sunyi, tanpa suara. Kode: mengubah tiap pesan menjadi tak tampak, tapi tersampaikan.

Yang kita butuhkan hanyalah penyandi yang cerdas dan pengawasandi yang teliti. 
 
Encoder -penyandi- mengubah pesan menjadi deretan tak terlacak. Disebarkan dari transmisi paling handal. Melalui kanal yang penuh jebakan, kasar, dan acak. Hanya decoder -pengawasandi- yang teliti saja yang mampu menangkap sinyal terkodekan lalu mengubahnya menjadi pesan utuh yang sempurna.

Hati dan isinya juga begitu. Hati punya informasi. Disandikan oleh akal yang cerdas. Diperintahkannya satu anggota tubuh oleh akal untuk menyebarkannya. Entah lidah, entah tangan, entah mata. Atau bibir yang merekah dalam senyum nan tulus. 

Hanya akal cerdas yang mampu menangkap sandi tersembunyi itu. Mentranslasikannya menjadi pesan. Dan ditangkap serta disimpan dalam hari yang rapat. Itu juga: kode.

Apalagi Tuhan. Menyebarkan pesan-pesannya yang nampak maupun tersembunyi. Hanya mereka yang berserah diri, yang mampu mengawasandikannya kembali dalam laku dan rupa. 'Afala yatafakkaruun?
 
 
Bandung, 7 Maret 2014
Sofiet Isa M. Setia Hati
-penulis skripsi2an: Simulasi Pengawasandi Turbo Pada LTE Berbasis Matlab-
SI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts About Sofiet Isa - Edisi Revisi

Rumahku, Madrasahku

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!