InnaLlaha ma'ana: La Tahzan!

Jika masalah yang anda hadapi tak terpecahkan, penderitaan yang anda alami menghimpit, dan muncul rasa putus asa di dalam hati, maka tunggulah jalan keluar. "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3)

Tidak ada gembok yang tak bisa dibuka. Tidak ada simpul yang tak bisa dilepas. Tidak ada jarak yang jauh yang tak bisa didekatkan. Dan tidak ada yang hilang yang tidak bisa ditemukan. Dan, semua itu ada saatnya.

Pilihan yang terbaik bagi seorang hamba adalah apa yang Allah pilihkan baginya. Sebab, Allah lebih mengetahui tentang pilihan itu daripada yang bersangkutan sendiri.

Karena ketidakmampuannya seorang hamba, tidak tahu apa yang terjadi di balik tabir kegaiban. Pada dasarnya kebaikan itu dibungkus oleh hal-hal yang tak disukai.

Kebahagiaan adalah bersikap yang sewajarnya, tidak menelan bayang-bayang, dan membuang semua kekhawatiran dalam hati.

Jauhilah orang-orang pesimis. Sebab jika ada memperlihatkan padanya sekuntum mawar, maka dia akan memperlihatkan pada anda duri-durinya. Dan jika anda menunjukkan padanya keindahan mentari, ia akan mengeluhkan panasnya.

Mengapa anda mendengarkan gonggongan anjing dan tidak diam mendengarkan nyanyian merpati? Mengapa anda melihat gelapnya malam saja, dan tidak menyaksikan indahnya bulan serta kerlipan bintang? Mengapa anda mengeluhkan sengatan lebah dan lupa manisnya madu?

Nyamuk selalu berusaha menggangu dan menyakiti singa. Namun, itu semua tak mampu menarik perhatian singa dan tidak membuatnya menoleh pada nyamuk. Sebab singa sibuk dengan target-target yang harus dimangsanya ketimbang seekor nyamuk.

Jangan berpikir tentang orang lain yang menunggu diri anda. Dan jangan pula mengira bahwa orang lain sibuk memikirkan anda. Sebab segala sesuatu beredar menurut orbitnya masing-masing.
 
Mengapa anda justru memikirkan yang telah tiada dan tidak mensyukuri yang ada. Jika hari baru datang, maka katakan kepadanya: "Selamat datang tamu mulia." Sebab hari tidak akan pernah datang lagi.

Tidak usah bersedih, sebab takdir tidak dapat lagi diganggu gugat. Yang telah ditakdirkan pasti terjadi. Sebab pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran telah dilipat, pahala sudah mulai dihimpun, dan dosa masih tetap diampuni.
 
Ketika penumpang kapal sedang disusupi rasa takut, maka mereka pun berseru: "Ya Allah". Ketika seorang pengembara tersesat, maka dia menyeru: "Ya Allah." Ketika seorang yang dipenjara merasakan kepengapan ruangan penjara maka dia akan menyeru: "Ya Allah." Dan, ketika seseorang yang sakit merasakan kepayahan, maka dia akan menyeru: "Ya Allah"

Berapa banyak kalian meminta tapi Dia selalu memberi. Berapa banyak kalian memohon, Dia pun selalu memberi dengan cuma-cuma. Berapa banyak kalian melakukan kesalahan, Dia yang meluruskan. Berapa banyak kalian mengalami kesulitan, Dia kemudian yang memudahkan. Dan berapa banyak kalian berdoa, lalu Allah mengabulkan.
 
Hidup ini sangat pendek, maka jangan anda perpendek dengan banyak bersedih.




Dikutip dari La Tahzan, Karya Dr 'Aidh al Qarni
-dengan beberapa penambahan diksi dan perubahan urutan, seperlunya-
Sofiet Isa M. Setia Hati, 31 Maret 2014, Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!

Tarbiyah Bukan PKS

Menuju Persatuan Gerak Gerakan Islam