Perpus-ku: Sastra


#1
Judul : Aku Ingin Jadi Peluru
Penulis : Wiji Thukul
Penerbit : IndonesiaTera
Jumlah Halaman : 221
Deskripsi Singkat : Antologi (Lengkap) Puisi Wiji Thukul
Sifat : Softcover
Harga : 25K (Gramedia Matraman, 150910)



#2
Judul : Mantra Orang Jawa
Penulis : Sapardi Joko Damono
Penerbit : IndonesiaTera
Jumlah Halaman : 80
Deskripsi Singkat : Mantra Jawa Klasis yang Ditulis Ulang Menjadi Puisi Oleh SJD
Sifat : Softcover
Harga : 16K (Gramedia Matraman, 060111)


#3
Judul : Love Poems
Penulis : Sapardi Joko Damono
Penerbit : IndonesiaTera
Jumlah Halaman : 112
Deskripsi Singkat : Antologi Puisi Cinta Berbahasa Asing yang Diterjemahkan Oleh SJD
Sifat : Softcover
Harga : 17K (Gramedia Matraman, 060111)


#4
Judul : Puisi-Puisi Cinta
Penulis : Kahlil Gibran
Penerbit : Grha Pustaka
Jumlah Halaman : 164
Deskripsi Singkat : Kumpulan Puisi-Puisi Cinta Kahlil Gibran
Sifat : Softcover
Harga : 20K (Gramedia Matraman, 060111)


#5
Judul : Aku Ini Binatang Jalang
Penulis : Chairil Anwar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 111
Deskripsi Singkat : Antologi (Lengkap) Puisi Chairil Anwar
Sifat : Softcover
Harga : 28K (Gramedia Matraman 150910)



#Silakan bila hendak meminjam, langsung hubungi saya saja.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts About Sofiet Isa - Edisi Revisi

Gambar
Tahun 2014 akhir, saya menuliskan 25 fakta tentang diri saya. Nah 3 tahun ini, saya banyak berubah. Mungkin perlu merevisi 25 fakta tentang diri saya. Dan saya yakin bahkan istri saya pun tak tahu fakta ini. Here they are: 1) Apa yang paling membahagiakan di dunia ini? Melihat anak istri bahagia, itu kebahagian. Selebihnya hanya pemanis. 2) Cita-cita di lifepan apa yang masih belum terwujud sampai sekarang? Masuk Indosat trus jadi Dirut. *Njilalah Dirutnya keburu resign kemarin 3) Lagi kepengen banget hiking atau tracking menembus hutan kayak ninja hatori. Just for finding a new inspiring thing. 4) Siapa yang paling dirindukan selain keluarga? Anak-anak JS. Setelah lihat video-video JS lagi, jadi pengen kumpul bareng. 5) Kalau lagi ga ada kerjaan, biasanya ngapain? Ngelamunin masa depan, membayangkan besok mau jadi apa, istri mau jadi apa, anak mau jadi apa. Utak atik lifeplan saja 6) Emangnya kebayang apa tentang masa depan anak? Saya selalu membayangkan Q nanti jadi diplomat di
Baca selengkapnya

Rumahku, Madrasahku

Gambar
Satu waktu, sahabat saya bercerita andai besar nanti, ia akan men-pesantren-kan anak pertamanya. Harus jadi hafidzh(ah), katanya. Kalau anak pertama gagal, anak kedua yang harus dipesantrenkan (juga). Begitu seterusnya. Agar, kelak di hari akhir ia, mereka dapat memberi syafaat kepada kedua orangtuanya. Walau, kedua orang tuanya tidak hafidzh sekalipun. Keren, kata saya Tapi bukan lah Sofiet kalau tidak punya pikiran yang nyeleneh. Kan? Saya berpikir, lalu berpendapat. Tugas mendidik adalah milik orangtua. Hak anak terhadap kedua orangtuanya: dinafkahi dan dididik dengan baik. Orang tua adalah pemilik saham sekaligus penangung jawab terbesar untuk mendidik anak. Baik buruknya anak (dan istri), ada di pundak orangtuanya. Lalu dimana sekolah/pesantren/Madrasah? Sekolah, bukanlah vendor bagi pendidikan anak. Ia juga bukan tempat penitipan anak. Sorry to say, sekolah bukan vendor cuci piring setelah kita selesai dengan santapan kita. Ia hanyalah mitra bagi orang tua. Karena ad
Baca selengkapnya

Training Itu...?

Gambar
Training kini menjadi tren dalam dunia pendidikan. Ia menjadi alternatif baru bagi peserta didik. Banyak hal yang ditawarkan dalam training dengan kemasan yang berbeda dari bentuk pendidikan klasikal. Dan, pertanyaan mendasarnya adalah apa itu training hingga ia berbeda dari yang lain? Mel Silberman, seorang pakar pendidikan dan pembelajaran menjelasakan definisi training: training is a method of enhancing human performance. Berangkat dari definisi ini, ada dua hal yang pokok. Pertama , training adalah sebuah metode. Ia bukan tujuan. Sebagai metode, training menyesuaikan dengan tujuan baik dalam bentuk, waktu dan penyampaian. Bukan sebaliknya. Kedua , training harus meningkatkan unjuk kerja pesertanya. Kualitas peserta harus meningkat setelah mengikuti tiap proses training. Jadi, training bukan hanya menyampaikan sesuatu. Ia harus mengubah sesuatu. Bukan hanya menjadikan peserta tahu dan paham akan apa yang disampaikan, namun juga harus mengubah paradigma hingga semua mampu diapli
Baca selengkapnya