Mengenang Jakarta dalam (Kompetisi) Fotografi

Aku adalah apa yang aku rasakan, apa yang aku imani, dan apa aku simpan dalam kenangan.
Mengenang jakarta dalam (kompetisi) fotografi. Silakan menikmati

*********************

Freedom! Freedom!

Menjadi merdeka. Seperti semangat kemerdekaan yang terpahat pada Patung Pembebasan Irian Barat. Seperti kepakan sayap burung yang terbang tinggi, bebas merdeka. Kita adalah merdeka. Freedom for us!


Europe? Jakarta, One in Humanity!

Europe? Nope, this is Jakarta. Mereka pikir kita sudah hilang rasa, hilang semua ikatan se-bangsa. Saat ruang terbuka hijau kita tergusur mall, apartemen, dan semacamnya. Kita makin individualis. Namun, di Taman Suropati pagi itu, kita berkumpul. Tak saling kenal, tapi saling berbagi, saling memberi. One in humanity!



Tari Topeng Tunggal Betawi

Betawi punya seni. Tari topeng tunggal, namanya. Walau kini kian langka, tarian indah ini tetap dinanti. Saat event bernuansa Jakarta, tarian ini selalu menemani. Termasuk pada pagelaran Fastival Palang Pintu Kemang IX.



Cerahlah Jakarta!

Landmark, Merah Putih, dan seberkas matahari. Mari merapal kembali doa kita untuk Jakarta tercinta: cerahlah, cerahlah, dan cerahlah...



Warna Warni Ibukota

Jakarta kita penuh ragam. Harmoni warna-warni ibukota. Berpadu dan bersatu. Berpacu dalam membawa Jakarta yang lebih baik. Menyambut Jakarta baru.


Purnama dan Jakarta dalam kerlap-kerlip

"Lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi. Kota kita berdua. Yang tua dan terlena dalam mimpinya." (Gie) || Purnama dan Jakarta: kerlap-kerlip yang sempurna.



Yang (Masih) Tersisa

Romantika. Nostalgia. Dan semua yang (masih) tersisa di Jakarta kita yang menua. Mari sejenak kembali, pada masa itu. Meresapi yang terjadi. Masih adakah gelora seperti yang terdahulu?


*********************

Catatan tepi: foto diambil dari kamera ponsel kami masing-masing. Dipoles dengan perangkat lunak standar fotografi milik masing-masing. Untuk sekedar berharap dan menguji hipotesa: ponsel mampu kalahkan DSLR. Karena bagi kami, piranti canggih tak akan mampu mengalahkan karunia Allah. 

Jakarta, 20 Juni 2014,
Sofiet Isa M Setia Hati


*fotografer dan penyumbang karya: RF dan SI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Facts About Sofiet Isa - Edisi Revisi

Rumahku, Madrasahku

(Bukan) Aktivis Dakwah Kampus: Maulana, Maulana!