Balada Pengurus Harian
Bapak bosan, nak Mengapa kau bertanya seperti itu Dan lagi-lagi bertanya itu, nak? Selalu saja, selalu! Kau tanya bapak tentang namamu Melulu, kau tanya mengapa Begini, begitu Tak habis-habisnya Menggumam, Menggerutu, Begitu saja kerjamu Dari dulu Atau mau kau ubah? Buat slametan, Lengkap dengan nasi merah putih Seperti mau hajatan! Sudahlah, trima saja ini Bapak namakan mu dengan itu Setelah semedi sepuluh tambah tiga hari Di tahun baru, di bukit penuh batu Bukankah indah namamu? Seperti itu, tertera dalam akte kelahiran Lagipula semua sudah setuju Pak RT, Pak RW, Pak Lurah sampai Pak Presiden Nak, bapakmu ini sudah tua Hanya bisa menamakanmu begitu Karena ada harapan, ada doa Di balik nama yang kau protesi itu Anakku, sayang Bapakmu ini ingin bercerita Tentang masa lalu yang terkenang Ini cerita bapakmu saat muda Dengarkan! Karena inilah bapak menamaimu Diam dan perhatikan, Jangan kabur dulu! Dulu, bapakmu ini pernah kagum Pada mereka yang tiap waktu berkarya Walau ma...